Kami sering menerima keluhan dari pedagang2 kecil di bidang kuliner (bukan dari suku tertentu saja) tentang terbenturnya kegiatan usaha mereka dengan beberapa Perda Nunukan.
Mencontoh beberapa kota di Indonesia, (ex; jl. Malioboro, Jogjakarta, yang awalnya adalah tempat bersantai keluarga di malam hari) ada wacana untuk mengumpulkan para pedagang kecil dan pekerja seni disuatu tempat (alun alun kota Nunukan ?), ditata dan dikelola dengan baik, disamping menjadi salah satu sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) Nunukan, bisa saja menjadi salah satu ikon wisata Kab. Nunukan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa penduduk Nunukan mengeluh jika malam hari tidak ada tempat untuk bersantai dengan keluarga yang "murah meriah".
Tidak bisa dipungkiri bahwa penduduk Nunukan mengeluh jika malam hari tidak ada tempat untuk makan malam sambil bersantai dengan keluarga.
Demikian salah satu pemikiran kami.
Salam Indonesia Raya
ttd
Edy Waluyo